Penggemar Fisika yang Berhasil Menjadi Raja Logam Ukraina



Pecahnya Uni Soviet menghasilkan banyak orang kaya baru. Eduard Shifrin termasuk salah satunya. Pria Ukraina ini semula merupakan profesional di Zaporizhstal, produsen besi yang dimiliki pemerintah Uni Soviet. Tak lama setelah Soviet bubar, Shifrin mulai berbisnis. Dengan bendera Midland Grup yang berbasis di Guernsey, Inggris, Shifrin membeli berbagai perusahaan yang didivestasi oleh negara-negara pecahan Uni Soviet, seperti Rusia dan Ukraina.
Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan bisa menjadi jalan menuju kekayaan. Demikian jalan hidup Eduard Shifrin yang kini menempati peringkat 559 dalam daftar orang terkaya dunia.

Pria Yahudi ini menjadi pengusaha tenar logam karena kegemarannya mempelajari fisika. Shifrin yang lahir pada 7 Desember 1960 di kota Dnipropetrovsk, Ukraina, kini memiliki kelompok usaha Midland Grup, yang memiliki bisnis pertambangan dan pengolahan logam.

Shifrin yang tertarik pada ilmu fisika sejak sekolah, memilih Institut Besi dan Alumunium di Moskow, setelah lulus sekolah menengah pada 1977. Pilihan Shifrin seperti pepatah, buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya. Ya, Shifrin senior memang menyandang gelar ahli metalurgi, yakni ilmu yang terkait dengan pengerjaan metal dan baja.

Shifrin mengambil jurusan proses metalurgi dan teknologi kimia. Prestasi akademi Shifrin sebetulnya tidak terlalu istimewa. Ia baru merebut gelar sarjana pada tahun 1983, atau setelah kuliah selama enam tahun.

Namun yang membedakan Shifrin dengan mahasiswa kebanyakan adalah ia haus pengetahuan. Ini terlihat dari aktifnya Shifrin dalam kegiatan penelitian.
Selama menempuh studi di universitas, Shifrin menerbitkan belasan karya tulis mengenai metalurgi. Tak hanya itu, Shifrin juga sering menjadi pembicara di seminar-seminar yang bertema ilmu pengetahuan di bidang metal.

Usai studi, Shifrin bekerja di Zaporozhstal, perusahaan logam yang berada di Ukraina. Mengingat Ukraina saat itu masih bergabung dengan Uni Soviet, bisa ditebak Zaporozhstal merupakan perusahaan yang milik pemerintah komunis Soviet.

Shifrin merintis karier dari bawah. Pada awal bekerja, Shifrin hanya berstatus asisten mandor di perusahaan metal. Hasrat mempelajari logam membantu Shifrin mencintai pekerjaannya. Ujung-ujungnya, karier Shifrin melesat dengan cepat.

Kemampuan berorganisasi yang mumpuni ikut memuluskan karier Shifrin. Ia hanya butuh masa kerja selama 10 tahun untuk mencapai posisi manajemen senior di Zaporozhstal.

Sembari kerja, Shifrin melanjutkan studinya di Institut Moskow. Di tahun 1992, ia meraih gelar S3 dari lembaga tersebut.Karier yang menjulang di Zaporizhstal dan gelar sebagai ahli metalurgi tidak membuat Shifrin puas. Ia juga memanfaatkan pengetahuannya di bidang logam untuk memulai usaha.
Di tahun 1993, Shifrin menggandeng Alex Shnaider yang ia kenal sebagai sesama ahli metalurgi, membentuk Midland Group. Ini merupakan perusahaan induk (holding) yang berbasis di Kepulauan Guernsey, Inggris.

Alasan Shifrin untuk memulai bisnis tidak lepas dari perkembangan Uni Soviet. Negara komunis terbesar di dunia itu bubar di tahun 1991. Berbagai negeri yang semula berstatus negara bagian menjadi negara merdeka, termasuk Ukraina. Perubahan geopolitik ini tentu berimbas ke dunia bisnis.

Negara-negara pecahan Uni Soviet, termasuk Rusia dan Ukraina, memprivatisasi perusahaan-perusahaan baja yang semula milik rezim komunis. Dengan bendera Midland, Shifrin menampung perusahaan baja yang dijual.

Termasuk dalam daftar belanja Midland adalah 50aham Zaporizhstal. Yang menarik, Shifrin masih tercatat sebagai salah satu direktur Zaporizhstal, ketika Midland yang dimilikinya membeli saham Zaporizhstal.

Sebelum dikuasai Midland, bisnis Zaporizhstal hanya membuat besi baja. Begitu dikuasai Midland, Zaporizhstal juga merambah bisnis penjualan besi. Zaporizhstal kini lebih ekspansif mencari pasar.
Menata ulang seluruh bisnisnya

Setelah merebut posisi terdepan di industri logam, Eduard Shifrin tergoda melakukan ekspansi. Shifrin merambah hingga ke bisnis olahraga. Di jagad sport, Shifrin membeli klub sepakbola Maccabi Haifa.

Shifrin juga berambisi memiliki tim di balap mobil paling bergengsi sedunia, Formula One (F1). Namun belum sempat berkiprah, Shifrin sudah keburu menjual timnya. Dalam tiga tahun terakhir, Shifrin memang menata ulang seluruh unit bisnisnya.

Setelah membenahi bisnis intinya, Eduard Shifrin semakin asyik mengembangkan sayap bisnisnya. Ia tidak hanya menggarap bisnis yang berhubungan dengan kebutuhan primer, seperti properti atau pusat perbelanjaan.

Shifrin juga membawa Midland Group merambah bisnis olahraga otomotif. Tak tanggung-tanggung, Shifrin melirik Formula One yang merupakan ajang balap mobil paling bergengsi sedunia.

Shifrin sempat membentuk Midland Racing di awal 2006 dengan merekrut Christijan Albers dan Tiago Monteiro sebagai pembalap. Namun, besarnya biaya berkompetisi memaksa Shifrin untuk mundur. Masih pada 2006, tepatnya bulan September, Shifrin menjual Midland Racing ke Spyker Cars seharga US$ 106,6 juta



Sepakbola juga menjadi mainan baru Shifrin. Bersama dengan miliuner dari Kanada, Alex Shneider, Shifrin menguasai 80aham klub tenar di liga Israel, Maccabi Haifa. Nilai pembelian klub yang berbasis di Tel Aviv itu sebesar € 9 juta.

Bisnis hiburan pun juga dirambah Shifrin. Ia menjajal peruntungan dengan menjadi produser film Ukraina berjudul The Inhabited Island. Ini merupakan film termahal di Ukraina karena menelan biaya produksi hingga US$ 36 juta.
Namun film tersebut gagal di pasar. Pendapatan The Inhabited Island hanya US$ 26 juta. Padahal Midland menargetkan pendapatan dari The Inhabited Island mencapai US$ 70 juta.

Keasyikan melebarkan sayap bisnis tentu ada risikonya. Ketika pasar finansial global mulai panas dingin, Shifrin harus berakrobat mempertahankan bisnisnya. Agar selamat, Shifrin harus melepas beberapa aset bisnisnya.

Aset Shifrin yang paling menarik minat tak lain adalah Zaporizhstal. Kendati nilai utang pabrik besi itu naik tiga kali lipat setelah program pembaruan, dengan pasarnya yang luas, Zaporizhstal masih mampu membukukan pendapatan.

Selama tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan pendapatan Zaporizhstal masih di atas 25Namun, laba bersih perusahaan tersebut terjun bebas setelah proses renovasi dan integrasi. {ada tahun 2008, laba bersih Zaporizhstal hanya sebesar 47,65 juta hrivnas, merosot 91ibandingkan laba di tahun sebelumnya.

Banyak yang menilai penurunan profitabilitas Zaporizhstal hanya bersifat sementara. Pabrik besi terintegrasi itu diyakini tetap memiliki potensi tumbuh.

Pada Juli 2009 lalu, Shifrin akhirnya mencapai kesepakatan harga penjualan saham dengan Igor Dvoretsky. Si pembeli bukan orang asing bagi Shifrin karena Dvoretsky juga tercatat sebagai pemegang saham Zaporizhstal.
Sebelum menjual Zaporizhstal yang merupakan mahkota bisnis, Shifrin sudah lebih dahulu menjual MD Retail. Adalah perusahaan distribusi bernama NS Limited yang memboyong bisnis ritel Shifrin ini di akhir tahun 2008 lalu seharga US$ 20 juta.

MD Retail memiliki jaringan 54 toko dengan total area 15.000 meter persegi. Unit bisnis perdagangan Shifrin ini berada di daerah strategis Ukraina, seperti Dnepropetrovsk, Donetsk, dan Lugansk.
Penjualan aset ini sempat berbuntut masalah hukum. Midland mengklaim NS Limited, tidak memiliki cukup dana.

Di tahun sebelumnya, Midland juga telah mendivestasi seluruh saham perusahaan pengolahan aneka logam bernama Red October. Pembeli Red October adalah Russpetsstal JSC.

Red October menghasilkan berbagai produk, mulai dari baja untuk mesin, senjata, mobil hingga lempengan titanium.
Divestasi yang digelar tiga tahun terakhir itu merupakan langkah Shifrin menata ulang bisnisnya. Shifrin tidak segan-segan mengoreksi keputusan investasinya.

Setelah merebut posisi terdepan di industri logam, Eduard Shifrin tergoda melakukan ekspansi. Shifrin merambah hingga ke bisnis olahraga. Di jagad sport, Shifrin membeli klub sepakbola Maccabi Haifa. Shifrin juga berambisi memiliki tim di balap mobil paling bergengsi sedunia, Formula One (F1). Namun belum sempat berkiprah, Shifrin sudah keburu menjual timnya. Dalam tiga tahun terakhir, Shifrin memang menata ulang seluruh unit bisnisnya.

Merambah bisnis olahraga otomotif

Setelah membenahi bisnis intinya, Eduard Shifrin semakin asyik mengembangkan sayap bisnisnya. Ia tidak hanya menggarap bisnis yang berhubungan dengan kebutuhan primer, seperti properti atau pusat perbelanjaan.

Shifrin juga membawa Midland Group merambah bisnis olahraga otomotif. Tak tanggung-tanggung, Shifrin melirik Formula One yang merupakan ajang balap mobil paling bergengsi sedunia.

Shifrin sempat membentuk Midland Racing di awal 2006 dengan merekrut Christijan Albers dan Tiago Monteiro sebagai pembalap. Namun, besarnya biaya berkompetisi memaksa Shifrin untuk mundur. Masih pada 2006, tepatnya bulan September, Shifrin menjual Midland Racing ke Spyker Cars seharga US$ 106,6 juta

Sepakbola juga menjadi mainan baru Shifrin. Bersama dengan miliuner dari Kanada, Alex Shneider, Shifrin menguasai 80aham klub tenar di liga Israel, Maccabi Haifa. Nilai pembelian klub yang berbasis di Tel Aviv itu sebesar € 9 juta.

Bisnis hiburan pun juga dirambah Shifrin. Ia menjajal peruntungan dengan menjadi produser film Ukraina berjudul The Inhabited Island. Ini merupakan film termahal di Ukraina karena menelan biaya produksi hingga US$ 36 juta.
Namun film tersebut gagal di pasar. Pendapatan The Inhabited Island hanya US$ 26 juta. Padahal Midland menargetkan pendapatan dari The Inhabited Island mencapai US$ 70 juta.

Keasyikan melebarkan sayap bisnis tentu ada risikonya. Ketika pasar finansial global mulai panas dingin, Shifrin harus berakrobat mempertahankan bisnisnya. Agar selamat, Shifrin harus melepas beberapa aset bisnisnya.

Aset Shifrin yang paling menarik minat tak lain adalah Zaporizhstal. Kendati nilai utang pabrik besi itu naik tiga kali lipat setelah program pembaruan, dengan pasarnya yang luas, Zaporizhstal masih mampu membukukan pendapatan.

Selama tiga tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan pendapatan Zaporizhstal masih di atas 25Namun, laba bersih perusahaan tersebut terjun bebas setelah proses renovasi dan integrasi. {ada tahun 2008, laba bersih Zaporizhstal hanya sebesar 47,65 juta hrivnas, merosot 91ibandingkan laba di tahun sebelumnya.

Banyak yang menilai penurunan profitabilitas Zaporizhstal hanya bersifat sementara. Pabrik besi terintegrasi itu diyakini tetap memiliki potensi tumbuh. Pada Juli 2009 lalu, Shifrin akhirnya mencapai kesepakatan harga penjualan saham dengan Igor Dvoretsky. Si pembeli bukan orang asing bagi Shifrin karena Dvoretsky juga tercatat sebagai pemegang saham Zaporizhstal.

Sebelum menjual Zaporizhstal yang merupakan mahkota bisnis, Shifrin sudah lebih dahulu menjual MD Retail. Adalah perusahaan distribusi bernama NS Limited yang memboyong bisnis ritel Shifrin ini di akhir tahun 2008 lalu seharga US$ 20 juta.

MD Retail memiliki jaringan 54 toko dengan total area 15.000 meter persegi. Unit bisnis perdagangan Shifrin ini berada di daerah strategis Ukraina, seperti Dnepropetrovsk, Donetsk, dan Lugansk.
Penjualan aset ini sempat berbuntut masalah hukum. Midland mengklaim NS Limited, tidak memiliki cukup dana. Di tahun sebelumnya, Midland juga telah mendivestasi seluruh saham perusahaan pengolahan aneka logam bernama Red October. Pembeli Red October adalah Russpetsstal JSC.

Red October menghasilkan berbagai produk, mulai dari baja untuk mesin, senjata, mobil hingga lempengan titanium. Divestasi yang digelar tiga tahun terakhir itu merupakan langkah Shifrin menata ulang bisnisnya. Shifrin tidak segan-segan mengoreksi keputusan investasinya.
Sumber : Kontan, 11 Oktober 2009

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tulis pesan, kritik, atau apalah namanya demi kemajuan pendidikan di negeri ini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes