Dampak Negatif Penggunaan Energi Nuklir



Energi nuklir untuk saat ini adalah energi alternatif yang menghasikan energi cukup besar yang ada di planet bumi, banyak manfaat dari keberadaan energi nuklir ini selain sebagai pembangkit listrik juga masih banyak kegunaan yang didapatkan dari pemanfaatan energi nuklir secara baik dan benar.

Dampak negatif dari energi nuklir itu terjadi bila energi itu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya seperti digunakan sebagai alat pem-bom massal yang sangat mematikan. Seperti dulu terjadi di Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) yang di Bom oleh sekutu. Panas dari radiasi ini mencapai 4000 derajat celcius. Nyaris tak ada yang bisa bertahan olehnya, semua kehidupan, harta benda, rumah luluh lantak tersapu gelombang radiasi nuklir ini.
Kini,di zaman modern masih terjadi juga dampak yang timbul dari penggunaan energi nuklir. Pasca gempa yang melanda Jepang beberapa bulan yang lalu yang menimbulkan tsunami setinggi 10 meter, beberapa reaktor nuklir yang sejatinya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik meledak.

Hal yang paling ditakutkan dari energi nuklir itu adalah mengenai tingkat radiasi yang sangat berbahaya. Dilansir Aljazeera, Senin (14/3/2011), Professor Ilham Al-Qaradawi dari Qatar University memberikan penggambaran dari efek radiasi. “Radiasi memberikan efek ke sel manusia. Bukan hanya membunuh namun jika dosisnya tinggi maka bisa merusak sel, dan menyebabkan kanker,” jelasnya.

Ketika seseorang terkena radiasi, jelas Ilham, efeknya beragam mulai dari kulit merah hingga terbakarnya kulit. Tidak hanya itu bisa membuat muntah-muntah. Bahaya jangka panjang tentu saja kanker.”Kanker yang umumnya terjadi saat terpapar radiasi adalah kanker tiroid dan hanya bisa dilawan dengan tablet potassium iodide,” jelas Ilham, lagi. Meski demikian, Ilham menambahkan jika dalam dosis yang rendah tidak akan membahayakan manusia.

Awas! Hipnotis Kini Incar Anak-anak SD



SURABAYA – Pelaku gendam gentayangan di kawasan Tambak Asri, Surabaya. Selasa (18/1/2011), bocah Madrasah Ibtidaiyah (MI)/setingkat Sekolah Dasar (SD) digendam seorang ibu-ibu yang menggendong bayi di Jl Tambak Asri Gang Sedap Malam. Akibat aksi kejahatan itu, bocah delapan tahun bernama Siti Amlika itu mengalami trauma.

Pelaku yang berboncengan dengan seorang lelaki yang diduga suaminya itu berhasil menggasak tiga cincin emas dengan berat total 5,5 gram yang semula melingkar di jari Siti. Dua cincin di jari tangan kiri, sisanya di jari tangan kanan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat Siti berangkat menuju sekolahannya di Jl Tambak Asri Gang XXVI. Masih mengenakan seragam sekolah, korban diantar kedua orangtuanya, Andriyanto (27) dan Siti Khotijah, melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Krembangan. Korban tersadar dari gendam usai membaca doa bersama di kelasnya sebelum dimulainya pelajaran.

“Anak saya sadar setelah selesai berdoa. Dia mengatakan kepada temannya kalau cincinnya diminta oleh ibu-ibu waktu jalan ke sekolah,” ujar Siti Khotijah.

Dibantu Rahman, gurunya, korban yang masih duduk di bangku kelas 3 itu membongkar isi tas untuk mencari cincinnya, namun tidak ada. Saat itulah korban teringat dengan dua orang yang menghampirinya di jalan.

Sebenarnya, korban berangkat bersama beberapa temannya. Namun pelaku hanya menghampiri korban. Teman-teman korban menunggu tak jauh dari lokasi kejadian. “Lengan kanan saya ditepuk,” ujar korban dengan ekspresi ketakutan.

Kepada korban, pelaku yang diperkirakan berusia 40 tahun itu bertutur bahwa cincin yang dipakai korban harus cepat dilepas karena banyak copet. “Ibu itu bilang, ayo cincinnya disimpan. Nanti dicopet orang,” imbuhnya polos.

Korban merasa cincin itu dimasukkan ke dalam tas sekolahnya. Hingga beberapa jam setelah kejadian, korban masih terlihat linglung. Tatapan matanya kosong. Saat ditanya, korban lebih banyak memandang sang ibu. Dia hanya sedikit berbicara karena masih trauma dengan kejadian yang baru dialaminya.

Siti Khotijah mengaku biasa membiarkan sulung dari tiga bersaudara itu berangkat sekolah tanpa diantar. Sang suami, Andriyanto, juga sudah berangkat kerja di kawasan Perak sejak pagi.

Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, aksi gendam juga pernah terjadi beberapa hari lalu. Korbannya saat itu empat bocah SD. Namun, para korban ini memilih tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.

Kepala Polsek Krembangan AKP Suparto masih menyelidiki kasus ini. Dari keterangan yang dihimpun, polisi menduga pelaku sengaja mengincar anak-anak sekolah. “Pelaku ini profesional dan mereka beraksi sambil menggendong anak,” ungkapnya.

Suparto menyayangkan kenapa orangtua korban ‘membekali’ putrinya dengan perhiasan yang berlebihan. Ada tiga cincin yang melingkar di jari-jari korban. “Jelas itu mengundang pelaku kejahatan. Jangan sampai kasih sayang yang diberikan malah membahayakan sang anak,” imbaunya. Dia juga mengharapkan jika benar ada korban lain sebelumnya, untuk segera melapor ke polisi.

Gendam dikenal sebagai kejahatan penipuan menggunakan metode hipnotis, yang dipercaya menggunakan ilmu hitam atau sihir. Padahal secara teknis gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction dan mind control (telepati). Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis sebenarnya mudah.

Sumber : kompas.com/SURYA

Restorasi Dimulai Dari Banyak Guru



Oleh Hadi Aspirin
Praktisi pendidikan dan penggiat FMGI Lampung, tinggal di Kalianda

Bangsa yang maju, modern, berilmu, dan berpendapatan tinggi, di mana pun, pasti dimulai dengan bagaimana mengelola pendidikan dan sumber daya manusianya. Perhatian, perhargaan terhadap pendidikan dan guru menjadi kata kunci untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas. SDM yang berkualitas adalah fondasi yang kokoh untuk kebangkitan suatu bangsa, apa pun kondisi sumber daya alamnya.

Berkaca pada Jepang dan Malaysia, kedua negara tersebut memiliki karakter sama dalam hal prioritas pembangunan. Tidak hanya dari sisi anggaran pendidikan yang lebih dari 20%, tetapi penguasa dan kultur masyarakat yang sangat menghormati guru. Kedua negara juga sama-sama mengundang guru dari luar untuk merestorasi negerinya. Indonesia sebenarnya punya potensi untuk bangkit. Jepang dan Malaysia bangkit karena didorong psikologi sosial ketakutan dan perasaan terancam. Jepang terancam penjajah pada abad ke-19.

Kondisi ini membulatkan tekad untuk melawan, ekonomi yang kuat, dan teknologi yang maju. Dengan cara mendatangkan guru ataupun mencuri ilmu sekalipun. Malaysia juga sama, diliputi rasa takut pada 1960, dengan penuh keterbatasan dan ketertinggalan, Malaysia hampir tidak memiliki harga diri dan minder dengan negara tetangga sekalipun. Bangsa kita sebenarnya mendapat kesempatan untuk merasakan takut karena terancam pada zaman revolusi fisik, tetapi pada saat revolusi selesai, hilang rasa terancam. Bangsa ini rileks, mengendorkan diri, dengan memproduksi banyak anak tahun 1960—1970.

Tiadanya rasa takut karena kekayaan alam melimpah, di tambah kebijakan yang tidak mencerdaskan, bangsa ini terlena hingga mendekati tahun 2000. Tanpa sadar, sedikit demi sedikit kekayaan alam bangsa ini diambil bangsa lain. Kondisi guru bangsa ini sungguh memprihatinkan, status, kondisi kerja, dan pengembangan diri lebih buruk dari guru di Malaysia apalagi Jepang. Restorasi guru sebenarnya sudah dimulai dengan munculnya UU Guru dan Dosen berikut PP-nya. UU ini pun dibenturkan dengan PP 53 yang mengatur bagi semua PNS, cenderung menjauhkan guru dari hak-hak mengembangkan diri dan perannya dalam perbaikan penddikan. PP 53 tidak hanya membelenggu para dosen tapi juga guru. Sebab, sejak mulai rekrutmen hingga penempatan guru tidak melalui perencanaan yang matang, sekolah kelebihan guru terus ditambah. Birokrasi yang diwarnai pungli, korupsi, suap-menyuap, mengabaikan prestasi dan kompetensi sangat merusak mental guru.



Guru yang rusak kepribadiannya sangat berbahaya. Bagaimana guru akan jujur, bergairah bekerja, memiliki idealisme, inovatif, kreatif, jika lingkungan sekitarnya dipenuhi ketidakjujuran. Kegiatan MGMP, les setiap sore adalah kegiatan instan dan percuma, hanya membuang-buang waktu dan biaya. Toh pada saat UN diberi kunci jawaban. Bahkan, anak sekarang cukup cerdas dan kreatif untuk curang saat UN, guru tidak perlu repot-repot bersembunyi dan kompak satu rayon merobek soal . Tampak bahwa guru Indonesia nyaris bekerja sendirian, omongan guru sudah tidak didengar lagi, teralu banyak kesenjangan anatara harapan dan kenyataan, kondisi ini jelas makin mengerdilkan profesi guru. Profesi guru terkena imbasnya pribadi guru menjadi rusak, guru memalsukan dokumen portofolio atau karya tulis, saat UN tidak jujur adalah buktinya.

Anak tidak toleran, hobi tawuran, free sex, hedonis, tidak kenal gotong-royong, tidak kenal cinta Tanah Air, tidak mandiri dan kreatif, adalah buah dari gagalnya guru membangun karakter generasi yang kuat. Dengan melihat wajah profesi guru dewasa ini, tentunya tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki Indonesia ke depan yang kompetitif dan penuh tantangan. Jika ingin memperbaiki bangsa ini, guru harus diselamatkan terlebih dahulu. Semua pihak harus membantu tugas guru agar profesonal, idealis, jujur, berwibawa. Politisi dan penguasa berkomitmen memberi keteladanan dan membuat kebijakan yang menjamin kemerdekaan dan kesejahteraan guru.

Media juga bertanggung jawab membantu guru dalam upaya pencerdasan masyarakat. Orang tua masyarakat harus ikut membantu pendidikan anak, tidak menyerahkan sepenuhnya dengan hanya mengandalkan guru di sekolah, organisasi profesi guru wajib menegakkan kode etik guru. Sanksi yang tegas bagi yang tidak jujur dan perlindungan bagi yang jujur, memberi penghargaan bagi yang berprestasi, adalah bagian dari kesejahteraan guru yang paling pokok.

Dengan cara demikian, akan memperingan tugas guru dan ke depan guru Indonesia pasti bermartabat dan bergairah. Jika guru Indonesia bermartabat, jalan ke arah perbaikan bangsa ini terbuka lebar. Berkaca pada Malaysia dan Jepang sudah cukup. Negara itu bisa bangkit dan modern karena membangun pendidikan dengan kesungguhan, dengan keyakinan pendidikan dipandang sebagai investasi untuk kemajuan berbagai bidang di masa depan, serta menghormati dan menghargai peran gurunya.

(Sumber: Lampung Post, 24 Nopember 2010)

Latihan Soal UN/US SMA/MA Online

latihan soal un/us pict

Jenjang SMA/MA
Untuk persiapan menghadapi ujian nasional maupun ujian sekolah, para siswa SMA/MA dapat berlatih mengerjakan soal-soal mata pelajaran yang diujikan secara online.

Pada latihan soal ujian online disini, para siswa secara langsung dapat melihat hasil nilainya dan mengetahui nomor soal yang mana yang jawabannya salah atau benar dengan mengklik tombol PERIKSA yang terdapat di pojok kiri bawah halaman soal. Selamat berlatih, semoga sukses !!

Latihan Soal UN/US SMP/MTS Online

latihan soal un/us pict

Jenjang SMP/MTS
Untuk persiapan menghadapi ujian nasional maupun ujian sekolah, para siswa SMP/MTS dapat berlatih mengerjakan soal-soal mata pelajaran yang diujikan secara online.

Pada latihan soal ujian online disini, para siswa secara langsung dapat melihat hasil nilainya dan mengetahui nomor soal yang mana yang jawabannya salah atau benar dengan mengklik tombol PERIKSA yang terdapat di pojok kiri bawah halaman soal. Selamat berlatih, semoga sukses !!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes